Sunday, January 13, 2013

Watermelons’ waste rinds Utilization as Bio Shampoo in order to produce Eco Friendly Shampoo (ISPO 2012)


ABSTRACT

Aisyah Nabila and Dyah Putri Mentari Ginting. 2011: Watermelons’ waste rinds Utilization as Bio Shampoo in order to produce Eco Friendly Shampoo SMA SEMESTA Semarang. Dwi Eldina, Kuntoro Budiyanto

Realized or not waste products as human activities are going on everyday gets greater and bigger and become complicated problems to tackle. One problem that could be so dangerous for our water environment is water pollution that come from chemical materials in which take role as waste product of synthetic shampoo that we use everyday. And its been known widely that those chemical waste materials which polute water environment will eventually screw natural cycle of water. To make it more complicated, synthetic shampoo is not as safe as you think it might be, because chemical materials that compose it, has bad affect to hair and scalp such as irritation, hair-fall and dandruff that these days has been become concerning problem to 36 % of 601 Indonesian women who are dealing with hair-fall problem (Anonym,2011). Later we have found that watermelons’ rinds in which as we know it is only some form of useless waste products from watermelons contain some most important matter to overcome those problems. Our problem statements in this research including how is the nutritional value within watermelons waste rinds bio shampoo and how is the quality and character of that shampoo thus fulfill the criteria of a good shampoo. And the aim of this project are to conclude nutritional value within this bio shampoo and to conclude quality and character of this bio shampoo which can bring goods to either environment, hair and scalp. Thus, can impact to greener environment. Not just that, this bio shampoo is eligible in three keys of protecting our earth, Reuse-Reduce-Recycle, a global action to prevent earth from getting its worse condition. With experimental method of research. Variable which are studied in this research are materials of bio shampoo and nutrition values composed in bio shampoo. This research were doing at surroundings of SMA Semesta and chemistry organic laboratory of Universitas Negeri Semarang form October until December 2011. Available data was analyzed using AAS (Atomic Absorbent Spectrophotometer) then, analyzed with deductive method. And the result shows Potassium (K) 362 ppm; Natrium (Na) 93.25 ppm; Magnesium (Mg) 3.726 ppm; Zinc (Zn) 0.055 ppm; Ferum (Fe) 0.05 ppm. From the result above and based on the result that is gotten from correspondent that gave good response toward bio shampoo from watermelons’rinds it can be concluded that bio shampoo from watermelons’ rinds is very potential and fulfill the criteria of good shampoo.


Key words: watermelons’ waste rinds, bio shampoo, eco friendly

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT SEMANGKA SEBAGAI BIO SHAMPO DALAM UPAYA PEMBUATAN SHAMPO YANG RAMAH LINGKUNGAN (ISPO 2012)


ABSTRAK

Aisyah Nabila dan Dyah Putri Mentari Ginting. 2011: Pemanfaatan Limbah Kulit Semangka Sebagai Bio Sampo dalam Upaya Pembuatan Sampo yang Ramah Lingkungan. SMA SEMESTA Semarang. Dwi Eldina, Kuntoro Budiyanto

Setiap hari, limbah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia bertambah banyak dan menjadi masalah yang selalu aktual. Bumi kita telah menyediakan berbagai jenis yang sangat banyak dari lingkungan dan salah satu masalah yang bisa membahayakan lingkungan air adalah polusi air yang ditimbulkan oleh limbah zat kimia dari bahan pembersih seperti sabun, deterjen atau sampo. Telah diketahui secara luas zat kimia yang menyebabkan pencemaran air pada akhirnya akan merusak siklus natural air. Tidak dapat dipungkiri sampo sintesis yang dipakai oleh kebanyakan orang juga merupakan faktor pencemaran air. Selain itu, zat kimia pada sampo akan menyebabkan iritasi pada kulit kepala, seperti kerontokan dan ketombe yang sekarang menjadi masalah yang cukup mengkhawatirkan bagi 36% dari 601 wanita di Indonesia mengalami masalah rambut rontok (anonim,2011). Rumusan masalah yang kami bahas meliputi bagaimana nilai nutrisi yang ada pada bio sampo dari limbah kulit semangka dan bagaimana sifat dan kualitas bio sampo dari pemanfaatan kulit semangka sehingga memenuhi syarat sampo yang baik. Adapun tujuan yang hendak kami capai dengan penelitian ini yaitu agar dapat menentukan nutrisi yang ada pada bio sampo dari limbah kulit semangka serta memaparkan  sifat dan kualitas bio sampo dari pemanfaatan kulit semangka sehingga memenuhi syarat sampo yang baik. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Dengan jumlah bahan bio sampo sebagai variabel bebas dan kandungan nutrisi yang ada di dalam bio sampo sebagai variabel terikat. Penelitian dilakukan di lingkungan SMA Semesta dan di laboratorium kimia organik Universitas Negeri Semarang dari bulan oktober sampai bulan desember 2011. Data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji AAS (Atomic Absorbent Spectrophotometer) selanjutnya dianalisis dengan metode deduktif. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut, Kalium (K) 362 ppm, Natrium (Na) 93,25 ppm, Magnesium (Mg) 3,726 ppm, Zinc (Zn) 0,055 ppm dan Besi (Fe) 0,05 ppm. Dilihat dari hasil yang telah disebutkan diatas dan dari data lapangan yang diperoleh dari beberapa koresponden yang memberikan respon positif terhadap sampel bio sampo dari limbah kulit semangka yang diberikan dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan limbah kulit semangka sangat berpotensi sebagai bio sampo dan dari segi kualitas, sifat dan nilai nutrisi dan ion yang ada di dalamnya memenuhi syarat sampo yang baik.
                                                                                                                      

Kata kunci: Limbah kulit semangka, bio sampo, ramah lingkungan

PENGARUH GENJER (Limnocharis flava) TERHADAP DAYA SERAP POLUTAN DAN KETERSEDIAAN OKSIGEN PADA SUMBER AIR BAKU (PDAM)


ABSTRAK
Hummaira Atthirah Manda dan Aidah Fithriah. 2011. Pengaruh Genjer (Limnocharis flava) Terhadap Daya Serap Polutan dan Ketersediaan Oksigen Pada Sumber Air Baku (PDAM)
Bidang :Lingkungan. Pembimbing : Dwi Eldina, Kuntoro Budiyanto

Pencemaran air merupakan masalah global utama dari masalah internasional sampai sumber air pribadi dan sumur. Hal tersebut membahayakan kesehatan manusia sebagai konsumer. Penelitian memanfaatkan genjer (Limnocharis flava) yang akan diaplikasikan untuk menghasilkan air baku yang tidak tercemar dan mengandung banyak oksigen terlarut dapat menjadi salah satu solusi. Sehingga kita dapat memenuhi kualitas air yang baik. Rumusan masalahnya adalah apakah tanaman genjer (Limnocharis flava) berguna dalam mengatasi masalah pencemaran air, apakah tanaman genjer (Limnocharis flava) sebagai tanaman dasar dapat membantu menambah kadar oksigen pada sumber air baku, dapatkah tanaman genjer (Limnocharis flava) menyerap polutan. 

Tujuan yang hendak  dicapai adalah untuk mengetahui tanaman genjer (Limnocharis flava) berguna dalam mengatasi masalah pencemaran air, menguji tanaman genjer (Limnocharis flava) sebagai tanaman dasar dapat menambah kadar oksigen pada sumber air baku dan membuktikan tanaman genjer (Limnocharis flava) mampu menyerap polutan. Sebagai variabel bebas yaitu jumlah polutan yang dimasukkan ke dalam sampel dan variabel terikat yaitu jumlah polutan yang diserap oleh tanaman genjer (Limnocharis flava) serta jumlah oksigen yang terlarut di dalam air sampel. Penelitian ini dilakukan di lingkungan SMA Semesta dan Laboratorium kimia UNNES dari bulan Oktober sampai Desember 2011 menggunakan eksperimen dengan 3 perlakuan, masing-masing larutan polutan dari detergen, urea, serta kontrol. 

Dari hasil Penelitian, Ph rata rata bersifat netral cenderung ke basa. Sedangkan BOD (Biological Oxygen Demand) tidak ada perbedaan antara sampel limbah air detergen dan air urea tetapi genjer (Limnocharis flava) yang ditanam pada sampel limbah air detergen dan air urea nilai BOD nya adalah nihil. Untuk oksigen terlarut, paling tinggi pada air baku yang ditanami genjer (Limnocharis flava) sebesar 64.1 ppm. Oksigen terlarut pada air baku yang ditanami genjer (Limnocharis flava) lebih tinggi dibanding pada perlakuan kontrol yaitu 63,4 ppm. Hal ini menunjukkan tanaman genjer (Limnocharis flava) mampu memberikan oksigen terlarut pada air baku. Untuk kadar COD (Chemical Oxygen Demand), tertinggi pada air baku yang ditanami genjer (Limnocharis flava) sebesar 533 ppm. Sedangkan COD (Chemical Oxygen Demand) pada sampel limbah air urea dan air detergen lebih rendah. Detergen yang terkandung di dalam semua sampel nihil kecuali pada sampel genjer (Limnocharis flava) yang ditanam dalam air detergen terdapat ion pospat sebanyak 172.129 ppm. Ini lebih tinggi dibanding sampel yang lain. Untuk kadar ammonia (NH3), semua nihil kecuali pada sampel genjer (Limnocharis flava) yang ditanam pada limbah urea sebesar 0.166 ppm. Untuk kandungan Alkil benzen Sulfonat, semua sampel nihil. Ada dugaan masyarakat tidak menggunakan detergen, tapi menggunakan sabun concentrate. Dapat disimpulkan tanaman genjer (Limnocharis flava) mampu menyerap limbah detergen dan urea serta mampu menyuplai kadar oksigen pada air baku.

Infuse Banana Fruit with High Calcium from Waste Materials of Fish Bone, Chicken Bone, and Egg Shell


  Infuse Banana Fruit with High Calcium from Waste Materials of Fish Bone, Chicken Bone, and Egg Shell.

 ABSTRACT

Ade Nur Azizah and Richa Rachmawati Afag.2011. Infuse Banana Fruit with High Calcium from Waste Materials of Fish Bone, Chicken Bone, and Egg Shell. Subject: Environmental. Supervisors:  Dwi Eldina, Kuntoro Budiyano

Calcium is the mineral in the body in large quantities.Nowadays many people do not care about the importance of calcium, because some people think that calcium is only in milk,and it is expensive to consume milk in a long term.Consequently,some people get some  illness that caused by lack of enough calcium.Actually besides milk, people may consume banana as the alternative to increase calcium for their health.To facilitate people to get enough calcium, then we make a research about this.Our problems statements that we have taken are how is the concept of utilization of organic waste materials (fish bone,chicken bone,and egg shell) as the useful waste materials, how is the potency of waste materials to form high calcium through the banana fruit and how do we applywaste materials through the banana fruit.

This research aim to determine the concept of utilization of organic waste materials as the useful waste materials,determine the potency of waste materials to form high calcium through the banana fruit , and apply the waste materials through the banana fruit that we expected could reduce the problem of calcium deficiency.This research was done around the SMA SEMESTA and the analysis was done in Chemistry Laboratory of Unnes, in October-December 2011 with the consideration where the area of SMA SEMESTA is found many waste materials that could be observed and reused.The independent variable which is studied in this research is the amount of calcium ion  inwaste materials and the dependent variable is amount of calcium ion which is found in banana fruit after given the waste materials. 

Based on the calcium ion experiment, shows that the banana fruit which is infused by 1% bone waste has the average result of 638.3334 mg/kg sample of ion calcium. Meanwhile the banana fruit which is infused by 2% bone waste obtains 898.3332 mg/kg sample of ion calcium. It can be inferred that the latter has higher ion calcium than the control experiment since it has only 388.3334 mg/kg sample of ion calcium. Whereas, if it is given Kalsidek, the calcium obtain is 828.3332 mg/kg sample. With increased levels of 1% calcium infusion increased 64.337% compared to control, and the banana with infusion of 2% calcium from waste materials levels increased 131,33% compared to control. The conclusion of this research is banana fruit which are infused by 2% waste materials (fish bone, chicken bone, and egg shell) contains higher calcium than the control experiment.


Keywords : banana,calcium,waste materials, fish bone, chicken bone,egg shell